Hageuy.com – Baraya Hageuy! Pernah dengar DreadOut? Yap, DreadOut adalah game bergenre horor besutan developer game asal Bandung, Digital Happines. Tong salah, meski DreadOut memiliki game play seperti Fatal Frame, game ini menjadikan hantu-hantu lokal Indonesia sebagai objek permainannya. Hadirnya DreadOut di kancah dunia game Indonesia sempat menyedot perhatian banyak pihak pada ajang IGS (Indonesia Game Show) 2012 lalu.
Alur cerita DreadOut sendiri mengisahkan sekelompok pelajar SMA yang pulang usai liburan, namun dalam perjalanannya mereka tersesat hingga akhirnya menemukan sebuah kota tua. Hingga akhirnya Linda, tokoh utama dalam game ini, bersama dengan teman-temannya menemukan ada hal yang aneh dan menyeramkan tentang kota tua ini. Linda sendiri dalam game ini mampu berinteraksi dengan semua makhluk halus dan memiliki kekuatan supranatural.
Dalam game jenis survival ini, baraya Hageuy akan memainkan Linda yang menggunakan gadget modern seperti smartphone dan kamera video untuk berinteraksi dengan semua hantu lokal yang ada dalam game tersebut. Dalam game yang pernah dimainkan oleh PewDiePie, youtube gamers terkenal ini dan sukses membuatnya takut, Linda juga harus memecahkan berbagai misteri dan teka-teki yang ada di kota tanpa penghuni tersebut.
Ada dua skema kontrol game dalam DreadOut ini. Kontrol pertama adalah kontrol third person, pemain akan bermain dengan persfektif kamera belakang bahu. Satu lagi adalah kontrol first person bilamana pemain memutuskan akan mengambil gambar atau merekam video menggunakan gadget yang dibawa Linda.
Sebagai game bergenre horor, pada bagian awal sebelum memulai permainan ini akan disuguhi dengan lantunan lagu ‘Lingsir Wengi‘, sebuah tembang jawa yang dijamin bisa membuat bulu kuduk berdiri. Meski secara cerita alur game ini terasa biasa saja, efek-efek kejutan yang diberikan game ini memiliki atmosfer tersendiri. Back sound dari game ini pun semakin menambah mencekamnya suasana dalam game ini.
Terlepas dari itu semua, game ini tetap memiliki kelemahan, apalagi bila dilihat dari sisi kualitas tekstur game itu sendiri. Kadang ada beberapa objek yang menghilang ketika game ini dimainkan. Meski demikian hadirnya game ini mampu memberikan inspirasi bagi developer game di Indonesia.