Hari ini, si mesin pencari raksasa kahot menghadirkan animasi doodle Daeng Soetigna bersama dua anak kecil di halaman utamanya. Terus apa bagusnya? Bukan begitu lur. Daeng ini adalah tokoh dibalik terciptanya angklung diatonis.
Daeng Soetigna berasal dari daerah Garut, beliau lahir pada tanggal 8 April 1984. So, Google pun secara spesial merayakan hari jadinya yang ke 108 dengan menampilkan profil sang guru.
Nama besar Daeng Soetigna udah terkenal seantero Indonesia terutama di jagat musik. Selama perjalanan hidupnya, Daeng dikenal aktif mengadakan pentas angklung di berbagai wilayah di Indonesia.
Karya-karya Daeng Sutigna telah sukses go international, alat musik angklung yang ia ciptakan berhasil memainkan musik-musik kelas dunia.
Awalnya seniman Daeng Soetigna berkarir sebagai guru kesenian. Lantas, ia ditunjuk sebagai Kepala Sekolah Rakyat saat Jepang invasi ke Indonesia. Tak butuh waktu lama, Daeng pun mempunyai sekolah sendiri.
Daeng sempat berguru di Negeri Kanguru, dan saat pulang ke Indonesia ia didapuk sebagai konsultan pendidik bagi pamarentah. Meski menduduki jabatan terhormat, Kang Daeng tetep mengajarkan alat musik angklung kepada anak-anak sekolah.
Karya terbesar Pak Daeng Soetigna adalah memodifikasi Angklung yang tadinya bernada pentatonis menjadi diatonis. Angklung ini kemudian diberi nama kehormatan sebagai Angklung Padaeng. Selain itu, Pak Daeng juga seorang komposer yang telah menulis puluhan aransemen lagu angklung. (Wikipedia)