Beredar foto-foto seorang ibu asal Lampung Utara pulang dengan menggendong jenazah bayinya di angkutan umum. Sambil terus menangis ibu tersebut menceritakan kepada si pengunggah foto, yang merupakan admin dari seputar_lampung pada Rabu (20/9) sore.
Ibu tersebut mengaku bahwa ia tidak mendapat pelayanan mobil ambulance dari pihak RSUD Abdoel Moeloek Provinsi Lampung.
Gak banyak memang yang dijelaskan adminnya perihal bagaimana ibu itu membawa pulang jenazah bayinya yang baru berumur satu bulan itu.
Ibunya yang belakangan ini diketahui bernama Delvasari itu menceritakan bahwa anaknya meninggal setelah menjalani operasi di RSUD Abdoel Moeloek dengan menggunakan BPJS.
Tapi ketika ia meminta jenazah dibawa dengan ambulance, pihak rumah sakit disebut tidak bersedia.
Sementara itu manajemen rumah sakit tersebut membantah pihaknya tidak memfasilitasi pengantaran jenazah ke rumah duka.
Direktur pelayanan RSUDAM Lampung, dr Pad Dilangga mengatakan bahwa pihaknya sudah menyediakan satu unit ambulance untuk mengantar bayi Delvasari ke kampung asalnya Gedung Nyapah, kecamatan Abung Timur, Lampung Utara.
Tapi karena sedikit masalah administrasi yang belum selesai dan pihak keluarga yang tidak sabar, mereka pun lalu meninggalkan ambulance dan memilih untuk naik angkutan umum.
“Sesuai standar operasional prosedur (SOP), setiap pasien meninggal disediakan ambulance untuk mengantar ke rumah duka”, kata Pad lewat rilisnya, Kamis (21/9).
Masalah administrasi itu kata Pad, karena petugas ambulance menemukan data tidak pas kemudian memanggil orangtua jenazah untuk minta waktu menyelesaikan masalah tersebut.
“Siapa pun yang harus pulang dari RSUD AM harus tertib administrasi. Mungkin keluarga kurang sabar menunggu”, jelas Pad Dilangga.
Pad juga menambahkan, kalau bayi usia 1 bulan 10 hari itu belum memiliki nama ketika dirujuk ke RSUD AM dan masih memakai nama ibunya. Sedangkan pihak keluarga memakai fasilitas BPJS.
Nama yang tercantum di BPJS itu adalah Berlin Istana. Sedangkan yang terdafatar di RSUD AM bayi Ny Delvasari dan di kartu keluarga nama bayi tersebut belum terdaftar.
“Masalah inilah yang ingin diklarifikasi petugas ambulance dengan meminta waktu sebentar sebelum berangkat. Ini memang SOP rumah sakit.
Mungkin karena keluarga buru-buru ingin pulang. Posisi ambulance saat itu di pintu keluar rumah sakit”, ujar Pad Dilangga.
Di bagian lain, petugas ambulance RSUD AM, Jhon Sinaga mengatakan, awalnya keluarga datang ke ruang ambulance membawa berkas. Petugas lalu menulis surat jalan.
“Saat itu saya langsung memarkir ambulance dan siap berangkat. Keluarga membawa jenazah masuk ambulance. Namun di berkas ada kesalahan dan kami meminta waktu agar bersabar. Saat itu, keluarga ada di dalam ambulance”, kata Jhon.
Tapi pada pukul 16.00, keluarga meninggalkan ambulance tanpa menunggu masalah administrasi selesai di cek ulang.
Informasi dari RSUDAM menerangkan jika bayi Ny Delvasari masuk rumah sakit pada Senin (18/9) dan dirawat di ruang anak Alamanda dengan diagnosis sfiksia berat dan kejang.
Pada Rabu (20/9), pukul 10.30, pasien dialih rawat di ICU dan pada pukul 15.15 pasien dinyatakan meninggal dunia.