Seorang wanita cantik tewas tersambar kereta commuter line di Cibinong, Kabupaten Bogor. Wanita yang diketahui bernama Dini itu tewas di jalur lintasan Cibinong-Nambo, Rabu (4/10).
Rupanya Dini kerap memposting status-status galau di akun Facebooknya.
Sebelum heboh ditemukan tewas tertabrak kereta, warga sempat meneriaki Dini untuk memberitahunya bahwa ada kereta lewat, tapi ia hanya diam saja.
Alhasil Dini pun langsung tewas di lokasi kejadian dengan posisi bagian tubuhnya terputus setelah terlindas kereta commuter line.
Menurut penuturan warga, yang hancur hanya bagian perutnya saja, sedangkan bagian wajahnya masih utuh dan tidak hancur.
Kapolsek Cibinong Kompol Hida Tjahyono menambahkan, berdasarkan keterangan teman kos korban, Dini keluar dari kontrakannya sekitar pukul 09.00 WIB.
Sang korban juga sempat menelpon temannya dan mengatakan bahwa ia merasa depresi karena harus menanggung beban sebagai tulang punggung keluarga dan sempat bertengkar dengan ibunya di Bandung.
Berdasarkan keterangan dari teman satu kost-nya, polisi menyimpulkan kalau korban bunuh diri dengan cara membiarkan dirinya ditabrak kereta.
Dilihat dari akun Facebook miliknya, rupanya ia kerap memposting status-status galau. Status galaunya itu mulai ia posting sejak awal September 2017.
“Kangen sama yang di Singapore, cepet pulang yah sayangg
Mr.K”, tulisnya pada tanggal 2 September 2017.
Dan pada tanggal 10 September ia menuliskan postingan “Rindu Rumah”.
Tak lama setelah itu ia pun memposting lagi status galau pada pukul 04.07 WIB.
“Karna manusia itu semuanya punya hati,
Ketika dia menyakiti manusia yang lain ,
Hatinyapun akan merasakan sakit juga,
Meskipun otaknya tidak berfikir ke arah situ .
Dan mulut akan bergumam (Ko hati aku sakit ya, tapi gatau kenapa) (gak enak hati nih,ada apa ya) gak lama bakal bengong, terus ngasih senyuman palsu. (oke aku baik baik saja)”
Dan pada sore harinya ia memposting lagi status galau yang ia tulis dengan bahasa Sunda.
“Mungkin seperti inilah semestinya…
#sendiri…
Antara anyer carita … Carita asih urang kur pupulasa saliwatan..lir ibarat kalangkang marengan mun kacaangan… Ngalengit kapoekan… Carita..
Asih anjen kur carita munggaran…
Carita
Asih anjen sihoreng saukur ukiran indah na amparan keusik
Sirna kuriakna ombak pesisir..
Nu nyesa saukur gumulung gumuruhna ombak sagara amarah angkara… Kadedeh saukur riak..kameumeut saliwat..
Nu nyesa angin kageuleuh..”
Dan pada tanggal 13 September, ia memposting lagi status soal dirinya yang meminta maaf tapi malah dapat respon yang tidak ia sangka.
“Aneh ,,orang minta maaf malah dibilang drama,” tulisnya yang menyebut ‘orang kota’ di komentarnya.
Kemudian seminggu yang lalu, ia pun memposting lagi kegalauannya, dan itu merupakan status terakhirnya.
“Kadang aku merasa satusatunya Dan terkadang aku merasa tak ada artinya,” tulisnya dalam akun Facebook miliknya yang bernama Diniharii.