Bagi wanita, bra tidak hanya berfungsi untuk menutupi payudara saja, tapi juga sekaligus dapat mengangkat, membentuk serta menahan payudara.
Dilansir dari viral4real, bra bisa dikatakan begitu penting bagi wanita, kualitas bra bahkan bisa mempengaruhi kondisi kesehatan.
Meskipun begitu, jangan sembarangan memilih bra apalagi kalau tergiur karena harganya murah. Sebab, risikonya bisa saja membuat kondisi kesehatan jadi tidak baik.
Dan baru-baru ini pemilik akun bernama Tyrone Escoto memposting suatu hal yang berkaitan dengan bra. Postingan itu menunjukan bahwa bra tersebut mengandung bola plastik kecil.
Menurutnya, kandungan tersebut dapat menyebabkan payudara si pengguna jadi sakit dan menimbulkan bintik-bintik merah.
Untuk memastikan pacarnya menggunakan bra yang aman, pria inipun kemudian memeriksa dan menemukan bahwa bra pacarnya mengandung bola plastik yang sama.
Demi meningkatkan kesadaran, pria itupun memposting video serta foto tentang kandungan apa yang ada dalam bra tersebut.
Sebuah laporan thanhnienews, bra ini dibuat di Tiongkok dan diiklankan untuk meningkatkan ukuran payudara dengan memijat payudara.
Bra itu berisi kantong plastik kecil dan larutan berminyak yang diiklankan sebagai silikon. Selain itu, bra tersebut juga memiliki bola plastik yang dapat menghasilkan efek pijat untuk meningkatkan ukuran payudara tanpa operasi.
Berdasarkan hasil pengujian dari Hanoi menemukan bahwa memang bola tersebut terbuat dari komposit polistiren dan tidak memiliki efek kesehatan yang merugikan.
Tapi yang jadi masalahnya adalah cairan yang terbukti mengandung minyak mineral oil.
Kandungan cairan itu bisa jadi mengandung polutan, terutama hidrokarbon aromatik polikliklikseperti anthracene karsinogenik, benzopeniena, kroken, koronene, tetraken, fenantrena, pirena, pentacene, priphenylene, dan ovalene.
Dr. Dang Cam Ha dari Institut Bioteknologi Vietnam menemukan bahwa hidrokarbon dapat ditemukan di banyak mainan anak-anak.
Hidrokarbon dalam jumlah besar dapat menyebabkan kanker, dan biasanya kanker yang diderita adalah kanker kulit.