Misteri kematian siswi SMA berinisial Vs (16) yang sebelumnya ditemukan penuh sayatan dan luka bacok di hutan dekat pantai Ngliyep, kecamatan Donomulyo, kabupaten Malang, perlahan mulai terungkap.
Muncul dugaan bahwa penganiayaan yang berujung maut itu dipicu oleh urusan jual beli bedak secara online. Dugaan ini sendiri keluar dari mulut ayang sang korban, Iswanto (45).
Saat ditemui, Iswanto mengataka bahwa pagi sebelumnya sang anak ditemukan terkapar di hutan dekat pantai Ngliyep. Sang anak dijemput oleh Nd yang mengaku akan mengajak ke salah satu kafe.
Setelah itu, siang harinya ia mendapat kabar kalau anaknya ditemukan terluka parah di hutan dekat pantai Ngliyep.
Iswanto pun langsung mendatangi lokasi ditemukannya sang anak dan setelah memastikan kebenaran korban adalah anaknya maka langsung dibawa ke RS Kanjuruhan.
“Anak saya sempat menyebut satu nama dan sudah kami sampaikan ke bapak polisi tadi,” kata Iswanto.
Dijelaskan Iswanto, pada malam kemarin antara anaknya dengan temannya yang berinisial Nd itu sempat terjadi cekcok soal bedak.
Dia mengatakan anaknya telah menyerahkan uang sebesar Rp 110 ribu untuk membeli bedak secara online melalui Nd.
Namun sudah lama bedak pesanan anaknya itu tak kunjung dikirim. Hal itupun membuat korban dan temannya Nd terlibat percekcokan.
Cekcok itupun bisa diselesaikan dengan baik setelah ditengahi dan diselesaikan dengan baik.
“Jadi malam kemarin persoalan pesanan bedak itu sudah selesai sebenarnya. Dan anak saya dan temannya Nd sudah berteman biasa,” ucap Iswanto.
Siswanto juga berharap agar pelaku penganiayaan yang menyebabkan anaknya meninggal dunia itu segera ditangkap polisi dan dihukum seberat-beratnya.
Karena bagaimanapun anaknya itu pasti tidak bersalah namun menerima penganiayaan hingga mengakibatkannya meninggal dunia.
“Kami tidak terima, pelaku harus dihukum berat”, ucap Iswanto.
Sementara itu dari informasi yang didapat menyebutkan jika sang korban mengalami sejumlah luka di bagian tubuhnya.
Diantaranya luka sayatan di leher melingkar 15-20 cm, luka sayat di perut sepanjang 15 cm dengan kedalaman 0,5 cm, luka bacok di punggung tangan kanan, punggung tangan kiri, dan di sela tangan kiri.
Korban sendiri meninggal dalam perawatan di Rs Kanjuruhan Kota Kepanjen Malang dan jenazah langsung dibawa ke RSSA Malang untuk di otopsi.