Vela atau Lie Chu (17) seorang siswi SMKN di kota Pontianak ditemukan tak bernyawa di kediaman kakaknya, Jalan Kebangkitan Nasional, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Senin (1/1) sekitar pukul 01.30 WIB.
Vela ditemukan tewas dengan leher terlilit tali tas hitam dan jaket parasut warna biru laut setelah momen pergantian tahun.
Gadis ini harus meregang nyawa di tangan sang mantan kekasih, Bun Jun Tjoi atau Achoi (29). Achoi gelap mata hingga tega melakukan perbuatan keji tersebut akibat terbakar api cemburu.
Teman korban, Alif (22) terlihat sangat terpukul dengan kejadian yang menewaskan Vela itu. Sembari bergegar, Alif bercerita bahwa sebelum meninggal korban sempat merayakan tahun baru di kediamannya.
“Ndak nyangka, dia (Vela-red) meninggal. Kaget dan sedih. Sebelumnya, dia sempat main ke rumah saya di Parit Baru Sungai Raya. Saya, adik saya, dia dan beberapa teman sempat berkumpul pada Minggu (31/12/2017) malam. Sekitar dari jam 18:00-20:30 WIB,” ungkapnya, Senin (1/1) siang.
Saat tengah asyik berkumpul, bercengkrama dan bakar-bakaran emnu makanan, Vela sempat meminta izin pulang sekitar pukul 20.30 WIB.
Vela mengatakan bahwa dirinya tidak bisa pulang larut malam.
“Vela izin pulang. Yang ngantar Vela pulang ke rumahnya itu adik saya. Saya bilang hati-hati. Saya sempat tawarkan bawa durian. Dia bilang ndak usah, nanti beli durian saja di luar. Begitu katanya,” jelasnya.
Usai mengantarkan korban ke rumahnya, Alif mengatakan adiknya pulang kembali ke rumahnya untuk merayakan pergantian tahun sekitar pukul 21.30 WIB.
Semua berjalan normal, ia dan sang adik tidak merasakan hal berbeda. Sebelum pulang, Alif menambahkan adiknya sempat mengobrol dengan Vela beberapa saat.
“Adik saya sempat ngomong-ngomong dengan Vela sebelum pulang ke rumah lagi untuk tahun baruan,” terangnya.
Saat korban sampai di rumah, Alif bahkan sempat menanyakan apakah korban benar-benar sudah sampai rumai melalui aplikasi pesan.
“Dia (korban-red) balas, bahwa sudah sampai rumah. Saya tanya dia udah mau tidur kah. Dia bilang udah mau tidur. Abis itu, saya ndak tahu akan ada kejadian ini selanjutnya,” katanya.
Beberapa jam kemudian, ia kaget mendapat kabar yang menyatakan bahwa Vela meninggal dunia. Kabar itu didapat Alif dari adiknya.
“Saya dapat informasi itu dari adik saya. Adik saya nelpon saya, dia nanya apakah benar info itu. Adik saya dapat dari Abang korban. Abang korban tahu karena ditelpon langsung oleh pelaku,” timpalnya.
Alif mengaku dia, adiknya dan beberapa rekan memastikan kebenarannya dengan menuju rumah kakak Vela.
“Saya kesana sekitar jam 4 subuh dan ternyata benar. Saya ndak lihat jenazahnya. Tapi saya dapat informasi wajahnya luka, lehernya koyak. Saya tidak tahu apakah korban masih pacaran dengan pelaku sekarang ini. Hanya saja yang sempat saya tahu sudah putus sejak lama,” tukasnya.
Sementara itu, ayah korban tampak sangat terpukul dan merasakan luka yang teramat dalam. Usai menjalani BAP oleh pihak kepolisian, ia buru-buru pulang dan enggan diwawancarai.