Sudah bukan hal aneh lagi ketika seorang penganin pria Melayu memakai baju adat songket lengkap dengan aksesoris berupa keris yang diselipkan di pinggangnya.
Tapi apa jadinya kalau sang raja satu hari itu menyelipkan pistol bukan keris seperti pada umumnya. Dan itulah yang terjadi di sebuah pesta pernikahan di Malaysia baru-baru ini.
Para tamu pesta pernikahan di Dewan Japerun Duyong, Melaka gempar ketika melihat sang mempelai pria menyelipkan sepucuk pistol di pinggangnya.
Beberapa foto eksklusif pasangan pengantin yang berpakaian kuning itu jadi viral di media sosial. Dalam foto-foto itu tampak jelas pengantin pria menyelipkan pistol di bagian depan.
Sang mempelai pria itu diketahui bernama Muhammad Saiful Ikhsan Muzafar, mengaku sudah merencanakan aksi anehnya itu sekitar dua minggu sebelumnya.
Pria 25 tahun itu memang ingin menggunakan pistol tersebut untuk mengganti keris pada upacara pernikahannya yang digelar baru-baru ini.
Pengawas pabrik di Rawang, Selangor itu menjelaskan bahwa ia ingin membuat perbedaan pada hari bersejarahnya itu bersama sang istri.
Namun Muzafar mengaku bahwa itu hanya gagang pistol mainan yang dijual di situs belanja online seharga 45 ringgit atau setara dengan Rp 151 ribu.
Menurutnya, banyak juga yang bertanya apakah yang terselip di pinggangnya itu asli. Ia mengatakan bahw aitu hanya gimick agar terlihat unik.
Setelah menggelar pesta pernikahan di rumah keluarga istrinya, Nur Wahida Norbani pada 1 Desember 2017 lalu, Muzafar dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Saat memberi keterangan di Kantor Polisi Gombak, Tengah, Muzafar menunjukan contoh gambar pistol mainan yang dibelinya.
Usai memberi keterangan pada pihak kepolisian, Muzafar meminta maaf karena telah membuat kegaduhan.
Sementara itu, Kepala Penyelidikan Kriminal Melaka, Asisten Komisaris Mohd. Nor Yhazid mengatakan jika tindakan pengantin pria itu telah melanggar UU tentang kepemilikan pistol replika.
Nor Yhazid menambahkan jika terbukti bersalah di pengadilan, pelaku bisa dipenjara tidak lebih dari satu tahun atau denda paling banyak 5.000 ringgit atau keduanya.