Apapun itu yang di bagikan di sosial media pasti akan dengan menyebar dan kemudian menjadi viral. Terlebih kalau konten tersebut menarik dan berbau hal-hal yang memang disukai banyak masyarakat.
Baru-baru ini sebuah kejadian tengah menjadi viral di jagat maya. Kejadian tersebut menggambarkan kisah seseorang yang menghabiskan uang mencapai Rp 47 juta untuk membeli kopi.
Kisah itu sendiri pertama kali diposting oleh akun penasehat keuangan Jouska di Instagram pada pertengahan Januari kemarin.
Akan tetapi cerita itu baru menjadi perbincangan hangat setelah diunggah oleh akun @giewahyudi di Twitter.
Kisah itu bermula ketika pihak Jouska membaca kasus seorang klien. Usianya 30 tahun dengan gaji Rp 27 juta setiap bulannya.
Namun pengeluarannya jauh melebihi angka dari gaji yang diterimanya setiap bulan. Untuk kopi saja sang klien bisa menghabiskan uang sekitar Rp 47 juta.
“Kemarin baca case klien . 30 th. Single. Gajinya 27jt/bln. Karena dia ga punya saving sama sekali, maka terpaksa kita audit tagihan kartu kreditnya selama 2017. Dari 4 kartu kredit yg dia punya, selama setahun, ternyata di gesek di coffee shop Starbucks, Anomali , sebut semuanya deh… In total 47,650,900 dlm setahun,” tutur pihak Jouska.
Pihak Jouska kemudian menyelidiki asal pengeluaran besar yang hanya untuk kopi itu. Ternyata sang klien senang mencoba berbagai pilihan menu kopi. Intensitasnya meminum kopi pun terbilang sering.
“Shocking? Yes!! ini belum termasuk beli kopi via Go Food ya. Kok bisa? Iyalah, kadang belinya americano, kadang latte. Kadang cold brew, kadang manual brew. Kadang pake croissant, kadang brunch. Kadang sehari 1x, kadang 3x,” lanjut pihak Jouska.
Pengeluaran pun bertambah ketika sang klien harus bertemu dengan orang lain. Otomatis kliennya itu harus mentraktirnya.
“Kadang habis 50,000, kadang 120,000. Bahkan ada yg sekali ngopi + brunch habis 400,000++. Kadang beli buat sendiri, kadang bayarin partner meeting,” tutup akun tersebut.
Sampai saat ini, belum juga terungkap siapa identitas klien yang mampu menghabiskan uang dengan jumlah Rp 47 juta dalam sebulan hanya untuk kopi itu.