Adanya transportasi berbasis online bisa dibilang cukup membantu masyarakat. dengan adanya transportasi jenis ini masyarakat nggak perlu repot menyetop kendaraan umum di pinggir jalan.
Terlebih sekarang ini transportasi berbasis online seperti ojek online dan juga taksi online sudah bisa memasuki area bandara untuk menjemput penumpang.
Berbicara soal taksi online yang bisa memasuki areal bandara untuk menjemput penumpang, belum lama ini seorang pengguna layanan taksi online tiba-tiba saja dicegat oleh petugas keamanan bandara.
Ia pun disuruh turun juga diminta untuk menaiki taksi online di bawah naungan Induk Koperasi Kepolisian (Inkopol) resmi yang beroperasi di bandara tersebut.
Peristiwa itu sendiri dibagikan oleh salah seorang netizen pemilik akun facebook Daniel Christian Tarigan pada Sabtu (3/3).
Dalam sejumlah video yang diunggahnya, tampak petugas keamanan bandara dengan tegas melarangnya untuk menggunakan jasa taksi online yang sudah terlebih dulu ia pesan.
Nggak cuma itu saja, dia juga ditegur saat merekam momen tersebut. Salah satu petugas sekuriti memaksanya untuk mematikan kamera ponselnya itu.
Si perekam itu bahkan terpaksa berbohong mengaku sebagai pers untuk mengambil gambar. Dia mengklaim kalau petugas tidak berhak melarangnya untuk mengambil gambar di ruang publik.
Tapi petugas itu tetap tidak menggubrisnya. Dia kemudian diminta turun dari mobil untuk menggunakan taksi online di bawah naungan operasional bandara.
Ia juga sempat menanyakan kepada petugas apa alasan dirinya dilarang menggunakan taksi online yang telah dipesannya itu. Tapi petugas berdalih hanya menjalankan perintah atasannya.
Daniel Christian Tarigan pun menumpahkan curhatannya itu di media sosial Facebook. Ia mengaku tidak habis pikir dan juga merasa diperlakukan tidak adil.
“Hari ini perasaan keadilan saya tergelitik sekali. Sudah sering melihat taksi online digrebek di bandara. Dulu masih takut2 merekam. Kali ini saya beranikan diri merekam dan melawan petugas security yang mengintimidasi saya untuk mematikan kamera.
.
Terpaksa saya harus berbohong bahwa saya pers. Padahal bukan sama sekali. Tujuannya hanya untuk membuat para security ini berpikir 2x kalau mau berbuat kasar ke saya.
.
Masalah pertama, seharusnya penumpang diberikan kebebasan penuh memilih media kendaraan yang diinginkannya untuk keluar dari bandara. Semua bandara di negara maju tidak ada pembatasan mengenai bagaimana orang keluar dari bandara.
.
Masalah kedua. Jikapun dibatasi, seharusnya taksi gelap juga dibatasi. Yang terjadi hari ini, saya langsung ditawari taksi gelap di terminal setelah taksi online saya ditahan dan saya diturunkan.
.
Yang saya lakukan hari ini mungkin konyol mungkin berani. Entahlah. Setidaknya saya berhasil meloloskan satu taksi online warna putih yg ditahan security bandara yang hanya menjalankan perintah atasan tanpa tahu kenapa dan apa dasar hukum mereka merazia taksi online.
.
Kapan majunya negeriku.
.
=== KLARIFIKASI ===
.
#1 Kejadian di bandara Soekarno Hatta 1C pada hari yang sama dgn post
.
Yang menawarkan taksi gelap itu bukan security bandara. Tapi seseorang tak berseragam. Jadi saya tidak pernah bilang kalau security bandara menjadi calo.
.
#2 Masalah utama disini adalah: apa hak security mengamankan taksi online? Jika memang ada peraturan menteri, bukankah yang mengamankan harusnya aparat negara? Tentunya disamping aturan itu sendiri sangat absurd. Mengapa harus dibatasi transportasi keluar bandara dengan alasan keamanan penumpang. Lebih bisa diterima kalau bilang: demi kelancaran bisnis bandara agar dapat membangun layanan bandara yang lebih maksimal, partisipasi Anda menggunakan taksi bandara diperlukan.
.
#3 Jika memangpun dilarang beroperasi di bandara, maka razia juga taksi gelap, supir travel antar kota dan ojek di bandara. Mereka semua tidak resmi. Kenapa cuma taksi online yang sampai dipukul2 mobilnya.
.
#4 Jika memang tidak ada yang salah dengan tindakan security, kenapa harus takut divideokan? Polisi yang bertugas dengan benar aja malah bangga kalau divideokan. Security bandara yang pernah ditempeleng sama penumpang di Manado juga fine2 aja direkam. Karena mereka tidak bersalah.”
Sampai saat ini postingan Daniel telah mendapat 6,3 ribu like dan telah dibagikan lebih dari 11 ribu kali oleh netizen.