Hadirnya transportasi berbasis online memang dianggap memudahkan masyarakat. Transportasi jenis ini pun dianggap lebih efektif, terjangkau dan juga aman.
Hadirnya transportasi jenis ini juga tidak terlepas dari berbagai cerita dan juga kisah yang menarik untuk diikuti. Dan baru-baru ini sebuah kisah tidak mengenakan saat naik taksi online jadi viral di medsos.
Kisah ini sendiri pertama kali dibagikan oleh akun @ladyZwolf. Dalam cuitannya itu wanita bernama Twelvi F ini menuliskan tentang pengalaman terburuknya saat naik Ubercar.
Kejadian itu sendiri bermula ketika dirinya akan berangkat kerja sekitar pukul 5 pagi pada Sabtu (17/3). Twelvi melakukan pekerjaan di akhir pekan di Gandaria, Jakarta Selatan.
Pekerjaannya baru selesai saat tengah malam lewat pukul 12 malam dan hari pun sudah berganti jadi Minggu dini hari.
Saking lelah dan ngantuk, Twelvi pun akhirnya memesan taksi online Uber untuk mengantarnya pulang. Driver yang menerima pesanan Twelvi pun datang menjemputnya sekitar pukul 00.33 malam.
Twelvi pun minta diantar ke daerah Kalibata City. Saat berada di dalam mobil, Twelvi sempat bermain ponsel sebelum akhirnya tertidur karena kelelahan. Tapi saat dirinya bangun, Twelvi menyadari ada hal yang nggak biasa.
“Malam ini pengalaman terburuk due naik Uber seumur hidup. Gue masih ketakutan. Please read, share, and please stay safe.
Kemarin (Sabtu 17 Mar), gue bangun jam 5 pagi untuk kerjaan weekend di Gandaria, dan baru selesai tengah malam lewat jam 12. Sudah hari minggu dini hari. Kecapean, ngantuk, dan udah nggak ada energi, gue pesan Uber.
Uber datang sekitar jam 00.33. Gue naik, dan bilang “Kalibata City, pak”. Lalu mainan HP sebentar. Karena terlalu capek, gue ketiduran.
Tiba-tiba gue terbangun, dan ngeliat jalan yang nggak pernah gue lewatin kalau mau pulang ke rumah.
Gue tanya ke driver, “Pak ini kita di mana ya?”. Driver diam sebentar lalu balik tanya, “Oh. Tadi mau kemana ya? Kota Kalibata?
Gue mulai ngerasa aneh. Gue ambil HP dari tas dan nyalain layarnya, jamnya udah 01:28. Udah nyaris 1 jam sejak berangkat. Gandaria ke Kalibata nggak pernah sejauh ini tengah malam.
Gue lihat ada notifikasi email. Ternyata dari Uber. Laporan bahwa trip sudah selesai….. 10 menit lalu. 01:18. Sedangkan jam di HP udah 01:28. Gue mulai ketakutan.
“KALIBATA CITY PAK!” gue mencoba nggak menjerit padahal udah ketakutan.
Drivernya malah ketawa. Dan dengan santainya ngomong. “Kejauhan ya hehe.”
WTF
Gue kemudian buka Google maps lalu memastikan driver bawa ke jalan yang sesuai arah pulang.
10 menit kemudian, (sekitar jam 01:36), akhirnya sampai di apartemen. Begitu sampai di depan lobi, gue beranikan diri bertanya, “Pak tadi pas saya ketiduran, bapak lewat mana ya itu?”
Driver ketawa lagi. Ketawa singkat dengan nada ngeledek. Lalu dia bilang, “Iya tadi lewat Kemang”
Trus gue bilang, “Enggak pak. Itu jauh banget, dari Kemang ke Kalibata jam segini nggak pernah sejam lebih”
Drivernya literally nyengir dan bilang “Oh gitu ya?”
WTF
Gue buru-buru turun, dan setengah berlari masuk ke lobby karena gue tau di resepsionis ada security 24 jam.
Begitu sampe di kamar, gue buka trip history. Keliatan kan tuh ya peta perjalanannya. Dan mobilnya nggak pernah lewat Kemang !!!!!
I cried.
Icried because i was terrified and traumatized.
I cried because i’m a woman who lives alone and something bad could have happened to me tonight and nobody would’ve niticed for days. I feel unsafe.
1. Gue dibawa melenceng jauh dari destinasi
2. Trips diselesaikan jauh sebelum sampai di tujuan
3. Waktu ditanyain driver cuma ketawa dan ngejawab super santai kaya orang sakit jiwa
4. Driver berbohong mengenai rute”
https://twitter.com/LadyZwolf/status/975090054988099585
Sebelum memposting kisah ini ke media sosial, Twelvi sendiri telah melaporkan ini ke pihak Uber. Dan ia memutuskan untuk tidak memposting plat nomor dari taksi online yang dikendarainya.