Pernikahan merupakan salah satu momen sakral dan mengharukan yang hanya dilakukan sekali seumur hidup. Dan pastinya setiap pasangan menginginkan hubungan yang mereka jalani itu bisa berlanjut sampai ke tahap ini.
Lalu, bagaimana kalau yang menikah itu petugas pemadam kebakaran (damkar), apakah pernikahannya akan digelar dengan konsep seperti profesinya?
Minggu (25/3) kemarin, bunyi sirene mobil pemadam kebakaran mengalun memnuhi ruang pendengaran. Tapi anehnya mobil itu tidak gesit seperti biasanya.
Mobil berwarna merah melaju merambat menyusuri jalan Kota Malang, Jawa Timur. Dibagian atas mobil itu pun terlihat penuh.
Terlihat sepasang pengantin duduk tersenyum sambil diiringi oleh sejumlah petugas damkar kota Malang.
Pasangan pengantin itu ialah Anggoro Pramono dan Novia Nur Eka Saputri. Pasangan pengantin itu pun sengaja diarak keliling Kota Malang dengan menggunakan mobil damkar. Hal itu karena sang mempelai pria merupakan petugas damkar.
Dalam arak-arakan itu ada 4 mobil damkar yang mengiringi. Dimulai dari rumah Novia di Jalan Karimun Jawa IV/9A Kelurahan Asin, Kecamatan Klojen, menuju ke alun-alun Tugu Kota Malang, dan kemudian kembali lagi ke rumah sang mempelai wanita.
Arak-arakan itu pun mengundang perhatian warga di sepanjang jalan. Hal itu karena biasanya mobil damkar melaju cepat tapi kali ini melaju sangat lamban dan mengiringi pengantin.
Sebelumnya, tidak ada rencana bahwa pernikahannya itu akan diarak dengan menggunakan mobil damkar. Menurut Anggoro, arak-arakan itu mendadak dilakukan di sela resepsi pernikahannya.
Sementara itu Novia mengaku kalau dirinya sangat senang di hari spesialnya itu karena menurutnya pengantin diarak keliling kota dengan menggunakan mobil damkar itu merupakan hal yang langka.
Jose Belo, Kepala UPT Pemadam Kebakaran Kota Malang, menyebutkan kalau arak-arakan untuk anggotanya itu merupakan sebuah tradisi di lingkungan petugas damkar.
Selain mengarak pengantin dengan menggunakan mobil damkar, ada pula prosesi lainnya yang juga dilakukan oleh sejumlah petugas damkar untuk kedua mempelai, yakni nozzle pora atau penyambutan menggunakan alat penyemprot air yang biasa digunakan saat memadamkan kebakaran.
Nozzle pora sendiri sudah dilakukan sebanyak tiga kali untuk tiga petugas damkar yang menikah. Sementara itu arak-arakan menggunakan mobil damkar masih yang pertama kalinya.
Untuk ke depannya tradisi seperti itu akan terus dilakukan untuk petugas damkar yang melangsungkan pernikahan.