Enen Cahyati ditemukan meninggal dunia di Kamboja. Enen diduga kuat menjadi korban pembunuhan dengan pelaku suaminya sendiri bernama Bilal Abdul Fateen.
Enen Cahyati sendiri ditemukan meninggal dunia di Hometown Suite Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Minggu (25/3/2018) silam.
Menurut kepolisian Kamboja, Enen diduga dihabisi Bilal, warga negara Amerika Serikat, dengan cara dicekik.
Kabar tewasnya Enen Cahyati dibenarkan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal.
“Kami tengah menghimpun informasi dari kepolisian setempat dan keluarga,” kata Lalu melalui pesan singkat, Kamis (29/3/2018).
Lalu mengatakan, tewasnya Enen Cahyati di Phnom Penh diketahui pihak KBRI tak setelah kepolisians setempat membuka kamar hotel di mana Enen dan Bilal menginap.
“Korban diduga dibunuh tiga hari sebelum jasadnya ditemukan petugas hotel,” ujar Lalu.
Untuk mengetahui hasil visum, KBRI di Phnom Penh akan melakukan koordinasi dengan pihak rumah sakit setempat.
KBRI juga akan mengawal proses hukum serta memastikan motif dari kasus pembunuhan WNI di Phnom Penh tersebut.
“Senin (26/3/2018) lalu, pihak Kemlu sudah bertemu dengan keluarga korban di Jagakarsa,” terang Lalu.
Adapun dikatakan Pelaksana Fungsi Protkons KBRI Phnom Penh Nelson Simorangkir, pihaknya akan bekerja sama dengan polisi Kamboja untuk meringkus pelaku pembunuhan Enen Cahyati.
“Kepolisian Kamboja sudah bergerak,” ucap Nelson yang juga menyatakan akan bekerja sama dengan pihak imigrasi untuk .
Menurut penjelasan Nelson, Enen Cahyati dan pelaku berada di Kamboja selama 1 minggu dan sempat berpindah-pindah hotel sampai pada akhirnya korban ditemukan meninggal di Hotel Home Town.
Sementara itu dari pengakuan anak Enen Cahyati, Insya Maulida alias Echa (25), ibunya pernah mengalami kekerasan dan dipaksa mengemis oleh pelaku agar bisa liburan ke Bali awal 2018 lalu.
Echa mengatakan, kejadian itu berdasarkan penuturan sang ibu kepadanya.
“Mamah pernah disuruh mengemis ke sejumlah lembaga yang ada di Condet, minta-minta ke Dompet Dhuafa untuk biaya dia ke Bali,” kata Echa.
Namun setibanya di Bali, Enen justru dipukuli selama beberapa hari hingga akhirnya memilih melarikan diri.