Setiap anak pastinya menginginkan bisa sekolah tinggi hingga ke jenjang perkuliahan. Tapi sayang, nggak semua anak seberuntung itu.
Masih banyak dari mereka yang hanya mampu sekolah sampai jenjang SMA bahkan sampai ada yang tidak pernah duduk di bangku sekolah karena masalah biaya.
Namun ada pula sebagian anak yang rela bekerja keras banting tulang demi mewujudkan mimpinya untuk sekolah. Contahnya seperti yang satu ini.
Tidak dapat restu dari sang ayah untuk sekolah tinggi karena punya 11 anak, pria ini akhirnya memutuskan untuk bekerja keras demi mencapai mimpinya.
Banyak mahasiswa studi dengan seenaknya sendiri dan tanpa menyadari orang tuanya bekerja keras demi membiayainya sekolah.
Akan tetapi banyak keluarga miskin di negara berkembang seperti halnya di Filipina yang menjadikan sekolah sebagai barang mahal.
Mencapai pendidikan yang tinggi di negara itu benar-benar merupakan sebuah keistimewaan.
Meskipun banyak sekolah umum yang menawarkan pendidikan gratis, tapi masih terasa begitu berat memenuhi biaya pendidikan lainnya.
Karena banyaknya orang tua yang tidak mampu menyekolahkan anaknya, maka banyak anak yang akhirnya bekerja di jalanan.
Dan hal itulah yang juga dialami oleh Agustine Salway dari General Santos City. Ia hidup di keluarga miskin dan ayahnya mengalami kesulitan ekonomi.
Untuk makan sehari-hari pun ayahnya nggak punya uang. Maka untuk melanjutkan ke jenjang perkuliahan, Salway pun memutuskan untuk bekerja.
Ia pun bekeja di sebuah stadiun pengisi bahan bakar umum (SPBU) sebagai sambilan untuk menempuh pendidikan tinggi.
Meskipun cukup sulit bekerja sambil belajar, tapi Salway bertekad untuk mencapai apa yang dimimpikannya itu.
Salway pun akhirnya berhasil menggapai mimpinya, Ia baru saja membagikan momen kelulusannya sebagai Sarjana bidang Administrasi Kepabeanan di Akademi Bisnis dan Seni Pedesaan di General Santos City.
Salway kini menjadi inspirasi bagi banyak pelajar miskin di negaranya. Ia pun mampu membuktikan ekonomi bukanlah halangan untuk meraih mimpi asalkan mau berusaha.