Di bulan suci Ramadhan ini alangkah lebih baiknya jika kita memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri pada Yang Maha Kuasa, bukan malah membuat aksi yang meresahkan warga seperti yang nampak dalam video satu ini.
Belum lama ini akun @ndorobeii memposting sebuah video pada Minggu (27/5) yang membuat heboh jagat maya.
Berdasarkan keterangan yang tertulis dalam video tersebut, kejadian yang meresahkan banyak orang itu terjadi di Jalan Pacuan Kuda Arcamanik, Bandung pada Minggu (27/5) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dalam video itu tampak sekelompok pemuda mengendarai sepeda motor di jalan raya sambil membawa bendera.
Tampak ada dua orang dalam kelompok tersebut boncengan naik motor. Pria yang memakai jaket dan topi warna hitam tampak membawa senjata tajam berupa pedang.
Ia juga sesekali tampak mengacungkan senjata tersebut ke udara dan digesekkan ke jalan aspal. Parahnya, pria itu juga mengacungkan pedang tersebut ke pengendara lain dari arah berlawanan.
Melihat hal itu, tampak para pengendara baik mobil maupun motor yang ada di jalan tersebut menyingkir. Saat melintasi tikungan, pria itu pun tampak menggesekan pedangnya ke jalan sehingga muncul percikan api.
Pria yang membawa senjata tajam itu dibonceng oleh seorang pria yang memakai jaket warna putih kombinasi biru.
Selain berkendara seenaknya tanpa dilengkapi helm dan membawa senjata tajam, motor yang dikendarai pria itu juga tidak memakai plat nomor.
https://www.instagram.com/p/BjR8OlAHJ-1/?taken-by=ndorobeii
Selang beberapa lama, beredar video permintaan maaf dari pria yang membawa pedang itu dengan menggunakan bahasa Sunda. Sayangnya, sampai saat ini belum diketahui siapa identitas pria tersebut.
https://www.instagram.com/p/BjTsapFn9lI/?taken-by=ndorobeii
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto pun membenarkan adanya kerusuhan di Desa Cilampeni, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Bandung pada Minggu (27/5) malam.
Kerusuhan itu melibatkan dua kelompok berandalan bermotor. Akibat insiden itu, kedua kelompok genk motor itu pun sudah dipanggil oleh pihak kepolisian.
Selain memanggil, pihaknya pun mengultimatum kelompok tersebut dan akan menindak tegas setiap aksi sok jagoan kelompok pemotor manapun.
Berdasarkan informasi yang beredar, seorang pemuda bernama Handi Permana menjadi salah satu korban dalam kerusuhan itu.
Kasus itu sendiri bermula saat salah satu kelompok diduga XTC menggelar acara bagi-bagi takjil di kawasan Kecamatan Margaasih.
Dalam perjalanan pulang, mereka pun melewati Jalan Ketapang. Tapi saat melintas di lokasi kejadian, mereka dicegat oleh kelompok bermotor lainnya yang diduga GBR.
Kelompok XTC pun sempat menghindar, tapi tidak berselang lama pencegatan yang dilakukan oleh kelompom GBR kembali terjadi. Kemudian kedua kelompok ini terlibat kerusuhan hingga dibubarkan oleh warga.