Sepasang suami istri telah memberikan sebuah peringatan kepada kalian yang kerap berkendara malam-malan dari Jl Kebon Kacang menuju ke Thamrin City. Peringatakan itu khususnya ditujukan pada pengendara niaga, seperti pick up.
Pengalaman ini sendiri diceritakan oleh salah seorang netizen pemilik akun bernama Angie Pradana. cerita tersebut diunggah pada Jumat (1/6) kemarin.
Saat itu Angie Prada bersama suaminya sedang naik mobil pick up. Saat itu ia menuju ke arah Thamrin City, Jakarta pusat.
Angie dan sang suami melewati Jl Kebon Kacang sekitar pukul 9 malam. Tanpa diduga, mereka dicegat oleh 3 pemuda yang memaksa meminta uang kontribusi.
Ketiga pemuda itu juga emmberikan kertas tanda bukti bayar uang kontribusi. Meski Angie mengaku cuma lewat, tapi dia tetap membayar karena tidak ingin ribut.
Anehnya, ada pemuda lain yang mencegat mereka tidak jauh dari lokasi yang pertama. Kejadian pencegatan itu pun terjadi sampai 4 kali.
“Semalam sekitar pukul 21.40 saya sm suami lewat jl kebon kacang ke arah Thamrin City. Tiba2 dicegat 3 pemuda memaksa utk bayar uang kontribusi sebesar 10rb walaupun kita bilang cuma lewat mereka tidak peduli, ok krn males ribut kita bayar, 50m kemudian di cegat lagi tp suami tunjukin kertas yg sblmnya boleh lewat.
Dan 100m kemudian di cegat lagi tepat depan Cosmo Terrace Thamrin city. Suami sdh tunjukan lagi kertas yg tadi tp anak ini bilang itu beda, dia maksa dan menghadang depan mobil.
Krn kesal saya ambil hp dan merekam video sbg bukti. Daaaan setelah anak ino 50m kemudian kita masih di stop jg… kali ini kita lgs tancap gas… jadi hati2 ya yg lewat depan tamcit malam2 terutama pengendara motor dan kend niaga, kebetulan smlm kita naik mobil pick up.”, tulis akun tersebut dalam unggahannya.
https://www.facebook.com/luvely.eigna/posts/10155880515161137
Postingan Angie Pradana itu pun kemudian menjadi viral. Sampai saat ini unggahannya itu telah dibagikan lebih dari 1,8 ribu kali dan mendapat beragam komentar dari netizen.
Oza Chan, “Memang harus di brantas premanisme didaerah tamcit. Ngak siang ngak malam ngak subuh… selalu ada.”
Aris Setiawan, “Laporin aja ke Polda, ini sama aja tindakan pemerasan dan premanisme”
Sri Nandini Kusumah, ” Colek Kepolisian Negara Republik Indonesia , Pemda DKI Jakarta , TMC Polda Metro Jaya , Polda Metro Jaya …. ini pemalakan dan instansi terkait harus mengetahuinya…”