Pada 14 April lalu, situs web rekrutmen Xinyang memposting iklan dari Henan Gushi Xijiuhua Scenic Mountain Development Co, Ltd. Perusahaan itu merekrut pekerja pemetik teh Kouchun (dengan mulut dan bibir) penuh waktu.
Pekerjaan itu sama sekali tidak mementingkan ijazah. Syarat dari pekerjaan ini dia harus wanita yang masih perawan.
Pekerja yang dicari merupakan wanita yang sama sekali tidak pernah melakukan hubungan seksual dalam bentuk apapun.
Perusahaan itu juga menambahkan syarat tambahan, yakni calon pekerja harus punya ukuran payudara C cup, ukuran payudara yang besar.
Syarat lainnya adalah tubuh calon pelamar tidak boleh ada bekas luka dan cedera atau tanda lainnya.
Menurut persyaratan pekerjaan, para kandidat harus memilih teh Kouchun setiap hari dalam tanggal yang ditetapkan pada musim semi.
Setiap hari pekerja harus membersihkan mulut dan tubuhnya tepat waktu. Pekerja juga ditugaskan latihan fisik.
Nggak ayal, persyaratan ini akhirnya viral dan menuai kritikan dari netizen. Banyak yang menyebut jika syarat yang ditawarkan tidak wajar dan merupakan deskriminasi terhadap beberapa orang.
Ada juga yang mengatakan kalau hal itu hanya sebuah sensasi. Pada 14 April lalu, para wartawan menemukan informasi rekrutmen ini di situs resmi Henan Gushi Xijiuhua Mountain Development Company.
Perusahaan itu juga mempekerjakan posisi lain, seperti penggorengan teh, perwakilan penjualan, guru artis teh, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Menanggapi opini publik, juru bicara perusahaan, Li Yong mengakui kabar tentang perekrutan itu memang benar.
Menurut Li Yong, area ini akan mengadakan ‘Festival Budaya Bambu Xijiuhua Tea’ yang pertama mulai 16 April 2018 sampai 18 Mei 2018.
Di antara acaranya ialah Pertunjukan Pemetik Teh Kouchun Perawan yang akan berperan dalam kegiatan tersebut. Menurut legenda, teh Maojian Xinyang yang tumbuh di bukit Jigong disebut Teh Kouchun.
Ketika teh itu diseduh dengan air mendidih, sembilan peri akan muncul dari kabut, dan kemudian akan menghilang satu demi satu.
Jika meminumnya, maka seseorang akan merasa segar dan rileks, dan itu bisa menyembuhkan penyakit.
Akan tetapi manajer umum Kota Teh Internasional Xinyang Lu Yu, Ouyang Daokun berpikir bahwa penjelasan itu dipertanyakan.
Dia percaya bahwa Teh Kouchun hanyalah legenda. Perusahaan yang menggunakan ini terlihat seperti aksi publisitas dengan selera buruk.
Menurutnya, pada awal abad lalu, beberapa penjual teh di Tiongkok bereksperimen dengan gagasan ‘teh di depan payudara’.
Para perawan di usia 16 tahun diminta untuk mulai memetik daun di tengah malam dan meletakkan daun tersebut diantara payudaranya.
Ketika pekerja menyelesaikan pekerjaan sebelum matahari terbit, daun-daun seharusnya sudah cukup menyerap aroma tubuh perawan, serta bisa membuat teh yang enak.
Perusahaan perekrutan berharap mengharapkan para gadis yang dipekerjakan untuk menyimpan daun teh di mulut sebelum membuat teh.
Keperawanan menjual poin yang dieksploitasi perusahaan untuk meyakinkan pelanggan bahwa teh seperti itu adalah yin (femininitas) dan juga kemurnian.
Pekerja diminta untuk mengumpulkan daun teh dengan mulut mereka serta meludahkan dauh teh ke keranjang yang ditempatkan di antara payudara mereka.