Seorang pria di Bangladesh yang dijuluki “Manusia Pohon” menginginkan supaya tangannya diamputasi agar dia bisa terbebas dari rasa sakitnya.
Sejak 2016, pria bernama Abul Bajandar itu sudah menjalani 25 kali operasi untuk menghilangkan kulit mirip kayu yang tumbuh di tangannya karena sindrom yang langka.
Dokter pun sudah meyakini mereka sudah mengalahkan penyakit yang di derita pria tersebut. Namun, sejak Mei 2018 lalu dia datang ke klinik di Dhaka karena kambuh.
Ayah satu anak berusia 28 tahun itu kemudian dirujuk ke rumah sakit sejak Januari lalu setelah kondisinya semakin mengkhawatirkan karena jaringan di tangan tumbuh beberapa inci.
“Saya tidak bisa menanggung rasa sakit ini. Saya tidak bisa tidur di malam hari. Saya meminta dokter memotong tangan saya agar saya mendapat sedikit kelegaan,” keluh Bajandar.
Ibunya, Amina Bibi, juga mendukung keinginan putranya itu. Sebab dalam pandangannya, Bajandar sangat tersiksa dengan keadaannya.
“Setidaknya dia bebas dari rasa sakit,” katanya.
Kondisi Bajandar terjadi karena ia menderita pidermodysplasia verruciformis. Sebuah kondisi genetik langka yang lazim disebut sebagai “sindrom manusia pohon”
Bajandar mengaku ingin ke luar negeri supaya bisa mendapat perawatan yang lebih baik. Namun, dia tak mempunyai cukup uang untuk membayar biaya pengobatannya.
Kepala Bedah Plastik Rumah Sakit Universitas Dhaka Samanta Lal Sen berkata, tujuh dokter telah mendiskusikan penyakit Bajandar pada hari Selasa (25/6).
Menurut Samanta, Bajandar sudah memberikan pendapat pribadinya. “Namun kami sebagai dokter akan melakukan segala cara yang terbaik,” janjinya.
Sementara Perdana Menteri Sheikh Hasina menerangkan biaya pengobatan Bajandar akan di gratiskan setelah kisahnya menjadi perbincangan nasional dan internasional.