Dizaman yang sudah maju ini, manusia telah dimudahkan dengan berbagai bentuk teknologi. Ojek online menjadi salah satu contoh kemajuan teknologi yang sedang marak dan digandrungi oleh masyarakat Indonesia.
Tak hanya mudah, ongkos yang cukup ekonomis juga menjadi daya tarik tersendiri dari ojek online di Indonesia. Namun, meski ongkos untuk menggunakan ojek online terbilang cukup murah masih saja ada orang yang tak mampu membayarnya.
Seperti yang baru-baru ini terjadi, screenshot percakapan antara driver ojek online dengan penumpangnya viral di medsos, yang mana seorang driver ojol dibayar beras 1 kilogram.
Dari percakapan yang viral di media sosial itu, sang penumpang yang bernama Dika, meminta kesediaan pengemudi yang bernama Robertus Fernanda untuk dibayar dengan satu kilogram beras sebagai pengganti jasa transportasi.
Awalnya, informasi yang viral di media sosial ini diunggah oleh akun Instagram @gojek24jam. Unggahan yang diapresiasi netizen itu disukai lebih dari 5.000 dan dikomentari lebih dari 200 orang.
https://www.instagram.com/p/BzSkrQ4BXIX/
Dika pun mengungkapkan alasannya mengapa driver ojol dibayar beras 1 kilogram itu.
“Saya enggak pegang uang cukup dan ATM saya masih tertelan, jadi saya bayar pakai beras saja,” ujar Dika.
Dika mengatakan, saat itu ia tengah buru-buru karena mendapat panggilan wawancara kerja dari sebuah perusahaan. Dan ia pun tak punya pilihan lain, karena temannya tak bisa mengantarkannya ke lokasi wawancara di Kalan Maulana Yusuf, Bandar Lampung.
Akhirnya Dika pun memesan ojek online dan tertera tarif Rp 6.000 untuk mengantarkannya ke lokasi wawancara.
“Jarak dari lokasi saya ke tempat interview kurang lebih dari 4 kilometer, tarifnya Rp 6.000. Saya cuma punya uang Rp 2.000. Rencananya, saya pinjam kawan saya Rp 12.000 untuk pergi-pulang, ternyata teman saya juga lagi enggak ada uang,” ujar Dika.
Saat Dika menyampaikan kondisi ini kepada pengemudinya, menurutnya sang pengemudi yang bernama Robertus itu tak keberatan.
“Saya ambil beras di kos, beras stok sehari-hari yang saya bawa dari kampung,” ujar Dika.
Namun pada akhirnya, Robertus tak mau menerima beras sebagai ganti ongkos pengantaran dan memberinya jasa gratis.
Dika pun mengaku telah menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Robertus atas bantuan yang ia telah berikan. Berkat kebaikan hatinya Dika bisa tiba di lokasi wawancara dengan tepat waktu, meski hasilnya belum sesuai harapan. Teringat kebaikan yang diberikan Robertus, Dika pun berharap Robertus diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah.