Mata adalah jendela jiwa yang memancarkan pesona tersendiri, karena itu sebagian orang menyembunyikannya dibalik kacamata.
Namun ada alternatif lain dengan menggunakan lensa kontak untuk tetap membantu penglihatan sekaligus memperindah mata.
Namun, penggunaan lensa kontak secara tak benar akan menimbulkan efek samping dalam jangka yang panjang.
Mayoritas orang memilih dan menggunakan lensa kontak karena memiliki keuntungan, diantaranya dapat melihat secara optimal.
Penjualan lensa kontak di Indonesia tak dibatasi dan diperjualbelikan secara bebas. Berbeda dengan halnya di Amerika Serikat yang mengatur penjualan dan pembelian lensa kontak.
Lensa kontak di Amerika Serikat diatur oleh Food and Drug Administration (FDA). Pembeliannya pun harus dengan resep dokter dan di beli di toko khusus.
Meski dapat memperindah mata, akan tetapi penggunaan kontak lensa juga dapat berakibat buruk bagi kesehatan mata.
Efek samping penggunaan lensa kontak
1. Mata kering
Kebanyakan pemakai lensa kontak menderita masalah yaitu mata kering, menggunakan lensa kontak dapat mengurangi jumlah air mata dan menurunkan kadar oksigen ke kornea.
Hal ini menyebabkan rasa gatal atau nyeri menyengat, dan iritasi pada kelopak mata atau kornea dan jaringan di sekitarnya.
2. Ulkus kornea
Efek samping lain dari lensa kontak adalah ulkus kornea. Terjadi ketika kontaminasi bakteri berkembang di permukaan endapan pada lensa kontak lunak dan dapat berkembang biak dengan cepat, hal ini menciptakan biofilm bakteri yang memasok agen infeksi ke kornea yang tertekan.
3. Mata merah
Mata merah dapat terjadi ketika menggunakan lensa kontak selama berjam-jam lebih lama, bahkan digunakan hingga tidur malam.
Hal ini akan membuat lingkungan di sekitar mata menjadi lembap dan kelembapan bagi mikroorganisme adalah cara mudah untuk berkembang biak.
Penyebab lain dari mata merah adalah endapan lensa yang menyebabkan iritasi, atau penggunaan lensa yang tidak pas.
4. Abrasi kornea
Abrasi kornea terjadi ketika lensa kontak ‘menggaruk’ kornea, jika tidak dipasang dengan benar atau ketika mata terlalu kering.
Tidur dengan lensa kontak meningkatkan risiko abrasi kornea, lensa kontak akan menambah kotoran dan bakteri kemudian menumpuk di kornea, yang dapat menyebabkan infeksi mata.
5. Infiltrat
Infiltrat tampak seperti daerah abu-abu yang kabur di pertengahan wilayah kornea yang terjadi karena memakai lensa kontak dalam waktu yang lama.
Pemasangan lensa kontak yang buruk, memakai berbagai jenis lensa secara bergantian, membuat infiltrat di mata.
6. Keratitis superfisial
Infiltrat tampak seperti daerah abu-abu yang kabur di pertengahan wilayah kornea yang terjadi karena memakai lensa kontak dalam waktu yang lama.
Pemasangan lensa kontak yang buruk, memakai berbagai jenis lensa secara bergantian, membuat infiltrat di mata.
Jadi, pastikan penggunaan dan penyimpanan lensa kontak sesuai dengan petunjuk, agar efek samping penggunaan lensa kontak yang berbahaya tak menimpa mata cantikmu.