Baru-baru ini beredar kabar mengenai pernikahan pria bule nikahi wanita Bugis yang kini menjadi viral di media sosial. Pria bule tersebut diketahui asal Amerika bernama Christoper.
Senyum yang sangat sumringah pun terlihat dari kedua bibir pria bule itu di hari pernikahannya yang berbalut busana adat tersebut.
Adapun sang mempelai wanita yang dinikahinya itu bernama Farni berusia 29 tahun. Ia pun merupakan seorang wanita asli asal Bugis.
Pernikahan Chistoper dan pani menjadi perhatian warga setempat dan juga warganet seusai diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo karena dirinya yang mengenakan baju adat Tatu berwarna salem keemasan.
Pria bule nikahi wanita Bugis itu pun terlihat mengenakan tutup kepala berupa sangkok, begitu pula dengan sang istri yang terlihat sangat anggun menggunakan baju adat wanita Bugis, baju Bodo.
Fani mengenakan baju Bugis, baju Bodo dengan lengan pendek dalam bentuk pakaian segi empat.
Menariknya, tak hanya Christoper dan Fani yang terlihat mengenakan baju adat tersebut, akan tetapi keluarga dari pihak Christoper yang juga bule asal Amerika itu juga terlihat mengenakan baju adat.
Tampak dua orang pria dari pihak keluarga Christoper itu menggunakan jas adat yang menjadi pusat perhatian.
Keluarga pria bule nikahi wanita Bugis itu mengenakan jasko yang lengkap dengan sarung dan peci kecil dikepalanya.
Penampilan mereka pun tentu saja sangat mencuri perhatian warga sekitar yang melihatnya. Pasalnya, nampak satu orang diantara mereka mengenakakan baju yang ternyata tak sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Tak sampai disitu, rupanya warga tertarik dengan pernikahan pasangan berbeda negara ini juga karena seminggu sebelum melamar Fani, Christoper ternyata terlebih dahulu menjadi mualaf.
Pernikahan yang menjadi viral tersebut berlangsung di Kelurahan watubangga, Kecamatan Watubangga, Kabupaten Kolaka Sulawesi tenggara, Sabtu (5/10).
BACA JUGA: Suami bulenya lakukan KDRT, Tiga Setia Gara minta bantuan lewat Instagram?
Dalam pernikahannya itu pria bule nikahi wanita Bugis menyerahkan mahar berupa seperangkat alat Shalat dan juga logam emas seberat 20 gram.
Akad nikah mereka pun disaksikan oleh Pemerintah Kecamatan, Kelurahan serta beberapa tokoh agama, dan juga tokoh masyarakat beserta masyarakat lainnya.