Warga Desa Tanjungharapan, Kecamatan Margatiga, Kabupaten Lampung, Provinsi Lampung dihebohkan dengan adanya pelaksanaan sumpah pocong yang kini viral di sosial media.
Hal tersebut dilakukan karena adanya dua keluarga yang terlibat sengketa lahan proyek pembangunan Bendungan Way Sekampung. Aksinya itu pun kini menuai perhatian warganet.
Video itu pun kemudian diunggah kembali oleh akun Instagram @smart.gram.
Terlihat dalam rekaman sebuah video amatir salah satu warga, ratusan warga di Desa Tanung Harapan menyaksikan aksi sumpah pocong yang dilakukan kedua belah pihak keluarga itu.
Informasi diperoleh dari warga, dua keluarga lakukan sumpah pocong itu dilakukan pada Selasa (8/10) sore, sekitar pukul 16.00 WIB. Pihak pertama atas nama keluarga Jailani dan tiga orang keluarga lainnya.
Sedangkan dari pihak keluarga kedua dari keluarga Sanusi yang datang bersama dua anggota keluarganya, pengambilan sumpah dipimpin oleh seorang ustadz yang berasal dari Jakarta.
Kedua keluarga sumpah pocong karena terlibat sengketa tanah seluas 1,5 hektare (ha). Lahan itu pun ikut terdampak megaproyek pembangunan Bendungan Way Sekampung dan mendapatkan ganti rugi.
Misalnya, masing-masing pihak keluarga mengklaim kepemilikan atas lahan tersebut. seiring waktu, kedua keluarga tersebut pun tak kunjung menemukan jalan keluar atas persoalan sengketa lahan.
Hingga pada akhirnya kedua belah pihak keluarga sepakat melakukan sumpah pocong dengan kesepakatan diantara mereka.
Sementara berdasarkan keterangan salah seorang warga Lampung Timur, langkah warga melakukan sumpah pocong dipicu carut-marut proses ganti rugi lahan terdampak pembangunan proyek bendungan di Lampung Timur.
Beberapa warga yang menempuh jalur hukum dalam sengketa lahan untuk mendapatkan ganti rugi dari pemerintah, hingga saat ini belum mendapatkan kepastian hukum.
”Sekarang ini marak sengketa lahan di Lampung Timur, termasuk untuk proyek bendungan itu. Banyak yang sudah masuk ke proses hukum, tapi tidak kunjung selesai,” kata warga Lampung, David, Rabu (9/10/2019).
BACA JUGA: Kocak! Niat hati ingin nge-prank, pocong ini justru diserang petasan kembang api
Meski terkesan ekstrem, langkah ini merupakan upaya warga untuk menyelesaikan persoalan antara kedua belah pihak keluarga yang bersengketa.
Mereka ingin masalah langsung selesai. “Mungkin karena ini lah akhirnya warga memilih untuk sumpah pocong, mereka berharap segera ada solusi, ada kejelasan,” katanya.