Menjadi seorang kakak memang bukanlah hal yang mudah, selain harus memberikan contoh yang baik, kakak juga harus siap menggantikan peranan orangtua. Hal inilah yang dialami oleh Yiang bocah SD jualan sayur demi sang adik.
Hubungan kakak beradik memang erat. Meskipun ada pertengkaran, kakak beradik pasti selalu berdamai dalam hitungan menit.
Ketika Kakak sulung semakin dewasa, ia pun menjelma bak superhero buat adik-adiknya. Kakaklah yang menjadi juru damai, pelindung bagi adik-adiknya.
Seperti kisah seorang anak yang masih berusia 11 tahun ini tinggal di sebuah Desa Shitai, Provinsi Henam, Tiongkok ini setiap hari bangun pagi pada pukul 5 pagi untuk bersiap menjualkan sayur dagangannya.
Setelah bangun, ia langsung berangkat ke sebuah ladang untuk memetik bawang merah dan sayuran lainnya yang ditanam sang kakak dan neneknya.
Setelah itu, bocah SD jualan sayur itu langsung pergi ke pasar pada jam 06.00 pagi, dan kemudian jika jam sekolah sudah dekat, ia pun langsung berangkat ke sekolahnya.
Namun pekerjaan yang ia lakukan tak sampai disitu saja, usai ia melaksanakan sekolah, bocah kelas 5 SD ini kembali lagi ke pasar untuk menyelesaikan penjualannya hari itu.
Bocah SD penjual sayur itu melakukannya setiap hari untuk membantu biaya pengobatan sang adik yang terkena penyakit langka dan tengah dirawat sejak tahun 2015 lalu.
Adik Yihang diketahui bernama Yan Ce dan masih berusia 7 tahun, adiknya menderita penyakit langka yakni penyakit Anemia Aplastik.
Penyakit itu sangat berpotensi mengancam jiwa karena sumsum tulang berhenti memproduksi sel darah yang baru. Baik sel darah merah, darah putih, maupun trombosit.
Padahal sel darah dan trombosit adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Karena kondisi tersebut, Yan Ce pun membutuhkan pendonor yang bersedia memberikan sumsum belakangnya agar dapat memproduksi sel darah dan trombosit.
Namun pencarian donor seperti ini sangat sulit, pada awalnya pencarian donor dilakukan terhadap orang tuanya, namun ternyata tak ada yang cocok dengan Yan Ce.
BACA JUGA: Demi menghidupi nenek dan adiknya, anak berusia 13 tahun rela berjualan sate
Hingga akhirnya dicobalah Yihang untuk menjadi pendonor adiknya itu, dan tak ada yang menyangka jika sumsum tulang belakangnya ternyata cocok dengan sang adik.
Dengan ikhlas dan rela ia pun mau memberikan sumsum tulang belakangnya untuk sang adik demi kesehatan dan keselamatannya. Ia pun menuturkan jika bukan dia, siapa lagi yang akan menyelamatkan adiknya itu.