Marlina (33) seorang buruh pabrik tinggal di saung kebun lereng perbukitan Karangpara, desa Kebonmanggu, Kecamatan Gunungguruh, Sukabumi, Jawa barat.
Marlina yang bekerja sebagai seorang buruh perempuan di pabrik sepatu itu tinggal bersama suami dan ketiga anaknya.
Buruh asal Surade dan keluarganya itu telah menghuni saung kebun tersebut selama sebulan dan telah mendapatkan izin dari pemiliknya, sebulan yang lalu.
Saung kebun dengan model panggung utama berukuran sekitar 4 x 3 meter, dan dibelakangnya terdapat lahan seluas 4 x 2 meter yang dijadikan sebagai dapur, dengan disediakan sebuah tungku berbahan kayu bakar.
Sebelumnya mereka tinggal mengontrak di rumah petak di wilayah Desa Sirnaresmi kecamatan setempat.
Namun buruh pabrik tinggal di saung kebun tersebut mendapatkan masalah besar yang menimpanya.
Bahkan dia sempat mendapatkan perlakuan yang kasar saat dibawa ke sebuah rumah yang diduga seorang rentenir.
Masalahnya tersebut berawal pada saat seorang pemberi pinjaman uang atau rentenir dan sejumlah orang dari lembaga pinjaman uang nyaris bersamaan menagih utang ke rumah kontakannya.
Nahasnya lagi, satu buah unit televisi LED berukuran 22 inch beserta receiver dan juga dua unit handphonenya pun ikut raib dari dalam rumahnya tersebut.
Padahal hari itu juga, MArlina dan suaminya, Dede Sandi (34) tengah mengemas semua perlengkapan rumah tangganya.
Diketahui jika mereka sedang pindahan kontrakan sekitar 100 meter dari rumah kotrakan yang sebelumnya. Karena rumah kontrakannya akan diisi oleh keponakan sang pemilik rumah.
Maka dari itulah pasangan suami istri tersebut langsung mencari rumah kontarakan yang baru hingga mendapat di sekitar belakang rumah kontrakannya yang lama.
Ia pun dimintai penagih utang agar segera melunasi utangnya malam itu juga, bahkan satu diantara penagih utang dari perorangan yang juga tetangganya mengancam akan melaporkannya ke polisi.
“Saya ditagih utang, dan diancam akan dilaporkan ke polisi. Karena kami dituding akan kabur. Padahal kami sedang pindahan ke kontrakan baru,” ungkap Marlina.
BACA JUGA: Kisah haru Mbah Mojo tinggal di kuburan selama 30 tahun dan hidup sebatang kara
Buruh pabrik yang tinggal di saung kebun itu pun menuturkan jika pada malam itu juga suaminya langsung berupaya mencari pinjaman uang kepada kerabat atau siapapun.
Namun karena lama tak pulang juga ke rumah, sedangkan para penagih itu terus menekan, dia pun akhirnya juga keluar rumah untuk berusaha mencari pinjaman uang.
“Sebenarnya suami saya sudah bolak-balik ke rumah, dan menjelaskan belum berhasil dan kami meminta keringanan. Tapi tidak bisa, akhirnya saya pun keluar rumah untuk mencari pinjaman uang,” tuturnya.