Anda mungkin sering mendengar kata ‘psikopat’, atau bahkan menjuluki seseorang dengan sebutan tersebut. Istilah psikopat sebenarnya tidak bisa digunakan sembarangan. Psikopat (dan juga sosiopat) adalah kondisi psikologis serius yang tercakup ke dalam gangguan kepribadian antisosial. Apa saja ciri-ciri psikopat yang bisa diamati?
Psikopat adalah seseorang yang manipulatif dan mudah untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Mereka belajar untuk meniru emosi, yang sebenarnya tidak mereka rasakan, dan akan tampak seperti orang yang normal.
Psikopat sering kali berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang stabil, beberapa ada yang sangat baik dalam manipulasi dan mimikri sehingga mereka memiliki keluarga dan hubungan jangka panjang lainnya tanpa seorangpun tahu sifat sejati mereka. Inilah kenapa banyak orang yang tidak menyadari ciri-ciri psikopat karena penderita bisa menyembunyikannya dengan baik.
Seseorang yang psikopat biasanya tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, sehingga banyak di antara mereka yang melakukan hal tak bermoral, bahkan kriminal, tanpa penyesalan dan rasa bersalah.
Namun, tak semua psikopat adalah pembunuh berdarah dingin. Mungkin diam-diam di sekitar Anda pun Anda berinteraksi dengan seorang psikopat tanpa Anda sadari.
Nah untuk mengidentifikasi seseorang dengan kepribadian psikopat dapat dilakukan dengan memerhatikan sejumlah ciri-ciri perilaku dari gangguan mental. BErikut ini adalah ciri-ciri psikopat yang perlu Anda ketahui dan waspadai!
Ciri-ciri psikopat
Tidak punya empati
Ciri ciri psikopat pertama yang paling mudah dikenali adalah, tidak adanya rasa peduli atau empati dari diri yang bersangkutan.
Menurut studi, hal ini dikarenakan lemahnya koneksi komponen saraf pada otak yang bertugas mengendalikan emosi seseorang. Kondisi tersebut juga lantas menjadikan psikopat tidak dapat merasakan ketakutan maupun kesedihan yang dialami orang lain.
Manipulatif
Manipulatif adalah ciri ciri psikopat lainnya yang bisa dikenali dengan mudah. Mereka bisa bersikap seolah semuanya ‘baik-baik saja’, sementara kenyataannya tidak seperti itu. Menariknya, pemiliki kepribadian psikopat ini mampu tampil meyakinkan. Tak ayal, mudah sekali bagi orang lain untuk terkena tipu muslihatnya.
Temperamental
Ciri ciri psikopat selanjutnya adalah temperamental. Ya, sangat mudah bagi seorang psikopat untuk bersikap temperamen terhadap orang lain. Celakanya, sikap negatif ini tak jarang sampai menyebabkan kerugian pada ‘korbannya’, baik secara fisik maupun psikis.
Menarik
Anda mungkin sedikit terkejut membaca ciri ciri psikopat yang satu ini. Tidak, Anda sedang tidak salah baca, kok. Memiliki daya tarik adalah salah satu ‘kelebihan’ dari seorang psikopat.
Hal ini mungkin dapat dikaitkan dengan sifat khas mereka lainnya yakni manipulatif dan percaya diri. Ya, orang psikopat bisa dikatakan ‘jago’ untuk urusan percaya diri. Alhasil, mudah sekali baginya untuk menarik simpati dari orang lain.
Egois
Jika Anda memiliki teman, pasangan, atau orang terdekat lainnya yang bersikap egois, bisa jadi Anda sedang berhubungan dengan seorang psikopat!
Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh seorang ahli psikologi bernama Hervey Cleckley saat melakukan penelitian mengenai kepribadian psikopat di sekitar tahun 1940-an.
Kendati demikian, Anda juga jangan langsung beranggapan bahwa seseorang yang egois sudah pasti psikopat. Selain egois, tentunya orang tersebut harus menunjukkan ciri ciri lainnya untuk bisa benar-benar dikatakan sebagai seorang psikopat.
Tak tahan rasa bosan
Psikopat sering kali memiliki kedisiplinan yang rendah dalam menjalankan tugasnya hingga selesai, karena mereka mudah bosan. Mereka tidak akan bisa bekerja dalam pekerjaan yang sama untuk waktu yang lama atau tugas-tugas yang mereka anggap membosankan atau rutin.
Sombong dan memiliki arogansi tinggi
Psikopat merupakan seseorang yang memiliki pandangan yang terlalu tinggi akan kemampuan dan harga dirinya, percaya diri, dogmatis, sombong, dan pembual. Psikopat adalah orang-orang sombong yang percaya bahwa mereka adalah manusia yang unggul.
Tak dapat mempertanggungjawabkan kegagalan
Psikopat terpaksa harus berpura-pura ketika mereka harus meniru emosi manusia normal yang sebenarnya tidak pernah ia rasakan. Hal ini berlaku ketika mereka menghadapi kegagalan. Ketika mereka menjadi rendah hati dan mencoba untuk memperbaiki kesalahan mereka, sebenarnya mereka memiliki tujuan untuk berperan sebagai martir sehingga orang lain tidak perlu menyalahkannya.
Tak mampu untuk mencintai
Psikopat sangat egomaniak hingga ke titik yang sulit bagi orang normal untuk memahaminya. Mereka sangat mementingkan diri sendiri dan hal itu tidak dapat diubah, sehingga membuat mereka benar-benar tidak mampu mencintai orang lain, termasuk orangtua, pasangan, dan anak-anak mereka sendiri. Satu-satunya perlakuan baik yang diperlihatkan oleh psikopat adalah ketika hal itu dapat digunakan sebagai keuntungan mereka atau memudahkan rencana dan tujuan mereka.
BACA JUGA: Penyebab mimisan pada anak-anak maupun orang dewasa
Itu dia beberapa ciri-ciri psikopat yang harus Anda ketahui dan pahami. Perilaku psikopat sedikit banyak juga dibentuk dari faktor eksternal pribadi yang bersangkutan seperti kekerasan fisik maupun psikis, konflik keluarga (orang tua bertengkar, bercerai, dsb.), hingga tindakan perundungan (bullying).
Melihat hal tersebut, maka cara menceggah seseorang berubah menjadi seorang psikopat adalah dengan sebisa mungkin menciptakan lingkungan sosial yang ideal, yakni jauh dari konflik dan semacamnya. Semoga bermanfaat!